Bengkulu (Polkeslu) –  Stunting atau kerdil pada anak akibat malnutrisi kronis masih menjadi tantangan di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) menunjukkan, prevalensi balita stunting di tahun 2018 mencapai 30,8 persen artinya 1 dari 3 balita mengalami stunting. Terlebih, Indonesia juga merupakan negara dengan beban anak stunting tertinggi ke-2 di Kawasan Asia Tenggara dan ke-5 di dunia.

Indonesia masih menghadapi beban ganda masalah gizi yaitu tingginya prevalensi stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro. Permasalahan tersebut dapat dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal, infeksi berulang, pelayanan kesehatan yang tidak memadai dan kurangnya aktifitas fisik. Upaya pencegahan masalah gizi ganda dilakukan melalui berbagai upaya baik intervensi spesifik dan sensitif terutama pada 1000 HPK.

Bentuk peran serta, kontribusi pemikiran dan kolaborasi dalam penggalian ide dan pembahasan terkait stunting, Poltekkes Kemenkes Bengkulu melalui PUI-PK bekerjasama dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) Provinsi Bengkulu melaksanakan kegiatan Seminar Nasional dengan tema “CEGAH STUNTING  DENGAN PROTEIN HEWANI”.

          Foto : Direktur Polkeslu

     Foto : Kadinkes Prov. Bengkulu

Seminar diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Hari Gizi Nasional (HGN) ke 63, yang jatuh pada tanggal 25 Januari. Acara dipandu oleh Retno Anggini, SST sebagai MC dan jalannya diskusi dimoderatori Ibu Chuzaemah, SKM., MKM yang kesehariannya bekerja di Dinas Kesehatan Bengkulu Utara. Seminar dilaksanakan secara hybrid, disamping diikuti secara luring sebanyak 400 peserta, juga diikuti secara online melalui aplikasi zoom sebanyak 165 peserta dari ahli gizi seluruh provinsi Bengkulu.




Pembicara pada seminar nasional ini antara lain :

  1. Prof. Dr. Andi Irawan (Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Bengkulu) dengan judul Ketahanan Pangan dan Kejadian Stunting di provinsi Bengkulu.
  2. Novrina Rizky Idnal,S.Psi,Psi dari BKKBN Perwakilan Provinsi Bengkulu menyampaikan materi dengan judul Peran PERSAGI dalam P2S melalui AKS dan KIE Pemberdayaan kelompok masyarakat Dashat
  3. Emy Yuliantiny, SKM.,MPH sebagai peneliti PUI-PK Polkeslu memberikan materi Faktor Determinan Percepatan Penurunan Stuntig di Provinsi Bengkulu.
  4. Ravi Masitah, S.Gz., M.Gizi dosen S1 Gizi Universitas Muhammadiyah Palembang membagikan pengalaman berupa Peran Mahasiswa dan Dosen dalam Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini
  5. Dr. Meriwati, SKM.,MKM dengan judul Pemanfaatan Ikan Lokal Dalam Stimulasi Pertumbuhan Balita Stunting.



Seminar nasional ini merupakan agenda tahunan untuk memeriahkan Hari Gizi Nasional di provinsi Bengkulu hasil kerjasama PUI-PK polkeslu dengan DPD PERSAGI provinsi Bengkulu, diharapkan bisa membantu pemerintah dalam upaya percepatan penurunan kasus stunting khususnya di provinsi Bengkulu. (ars)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *